Mengapa anak-anak muda tidak lagi menonton televisi

Teman-teman mau tanya nih. pernah tidak sewaktu kalian menonton TV sering ganti channelnya namun tidak ada yang menarik kegiatan di TV itu. ketika kita dirumah binggung mau ngapain jalan juga bosan akhirnya nonton TV juga akhirnya. meskipun dari channel satu ke yang lain gak ada yang bagus acaranya namun lihat hanya sebentar saja sudah cukup. Saya masih lebih memilih untuk nonton Upin dan Ipin daripada nontonin acara-acara yang zaman now dampaknya bukan semakin baik, tapi malah menurun. bahkan banyak anak-anak berperilaku sering melanggar peraturan dan moral semakin merosot. Kenapa saya bilang menurun? ini alasan saya ya karena : 
  • Tema film sinetron tentang percintaan namun di zaman now sudah gak tertarik lagi.  Sudah temanya percintaan melulu, dimainkan oleh peran juga tidak menarik.Kangen enggak sih nonton sinetron kayak Keluarga Cemara atau Si Doel Anak Sekolahan? kutipan yang pernah saya dengar "Hidup itu tidak seindah FTV". siapa tidak pernah nonton FTV itu sungguh terlalu. Tuh, yang ditayangkan di salah satu tv swasta berinisial S. Cewek tukang Kebo bisa jadian sama cowok anak orang kaya dan ganteng. Cowok penjual ketoprak bisa jadian sama cewek kaya dan cantik. kisah ini hanya ada di FTV saja yang membuat banyak orang atau anak muda baper (bawa perasaan).  kemudian, cewek sama cowok tabrakan di kampus atau sekolahan, terus buku-buku si cewek berjatuhan, lalu mereka berpandangan, dan jatuh cinta, dan jadian. ceritanya yang seru pasti tidak ada dimana-mana yang sering buat baper pasti di FTV. saya pernah melihat iklan Indonesia sinentron meniru gaya korea membuat saya geli melihatnya. gambarnya si bagus. hanya gambar saja namun ceritanya dramatis banget dari film korea dan sangat berlebihan kalau menurut saya. Walaupun katanya tayang dengan format cerita yang berbeda dengan sebelumnya, tapi ya isinya gitu-gitu aja sih. Dari iklannya aja saya udah tidak tertarik, walaupun memang mereka membuat  iklannya cukup berniat dan kreatif. Tetapi, percuma kalau iklannya bagus, kualitas gambarnya bagus, tapi isinya biasa saja.
  • Acara musik yang terlalu lebih romantis dari korea banget. Saya masih ingat, dulu ada acara musik namanya MTV yang menurut saya formatnya sebenarnya sudah cukup lumayan. akan tetapi , sekarang mengapa malah menurun? Penontonnya penonton bayaran, yang rela joget-joget gaya cuci lantai dan kucek-jemur baju. Hallo, menurut saya sih ya, tidak perlu  ada penontonnya segala deh. tidak ada efeknya juga bagi yang nonton di dalam rumah. namun toh, yang ditonton juga artis yang datang, bukan penontonnya yang ada di studio. Sadar tidak ya? justru itu letak annoying nya (pasti pada tau kan acara musik mana yang saya maksud). Saya juga sebal jika artis-artis yang didatangkan di acara musik itu justru tampil dengan format lipsync. menurut saya percuma saja tidak nyata mendingan kita dengan lewat HP saja. Acara musik, tapi males ngurusin segala hal tentang sound systemnya, dan justru menyuruh si artis untuk lipsync? Itu justru membuat  para prnonton sangat kecewa. Orang juga jadi  tidak tahu kualitas sebenarnya si artis. Akibatnya? banyak yang jadi nyalah-nyalahin atau menghina si artis kalau artisnya yang tidak kompeten atau ahli dibidangnya atau tidak layak ada di panggung entertain. Konyol tidak sih kalau misalnya liat grup band lipsync? Jadi mereka pura-pura main gitar, pura-pura main bass, pura-pura main piano, dan si vokalis cuman mangap-mangap doang? kebangeten mereka yang seperti itu tidak mampu dibayangkan betapa kecewanya penonton dan mereka juga akan malu.
  • (Reality Show? Yakin itu real atau nyata? Pernah tidak meragukan kebenaran akan sebuah reality show yang tayang di televisi? Kalau saya sih sering banget malahan. Saya sering sekali merasa geli, melihat salah satu reality show yang baru dua bulan ini tayang di salah satu tv swasta berinisial R. Kalau saya bandingkan dengan acara yang sama di Australia dan Amerika, sanagt jauh berbeda. Geli tidak sih liat orang masak tapi dandannya menor banget? Pakai eye shadow tebel, bedak tebel, blush on nya tebel, kayak mau ke keundangan atau kayak badut juga. Tau sih, tujuannya mungkin biar semua kontestannya tampil good looking di layar tv, tapi jadinya. norak. Belum lagi, kontestan-kontestannya yang seringkali berekpresi dangan ekspresi yang terlalu berlebihan bahkan terkesan dibuat-buat. Sama sekali tidak natural dan original. Reality show yang paling tidak ketulungan parahnya, saya harus sebutkan yaitu Termehek-mehek. Sekarang udah tidak ada kan ya. Bagus lah. Itu, yang paling tidak masuk akal. Reaity Show yang paling mending itu cuman satu (menurut saya), yaitu Bedah Rumah. Yang lainnya? Kayak semacam acara Cari Mantu, Penghuni Terakhir, dan sejenisnya.. ya begitu lah.  
  • Efek gambar dan visual yang menggelikan. Saya pernah nonton salah satu film di salah satu tv swasta berinisial I. Ketika saya nonton, pas banget ada adegan anak kecil naik komodo tapi komodonya bisa terbang. Pertama, komodo mana coba yang bisa terbang? Kedua, visualisasinya itu lho.. bikin geli. nampak banget kalau itu bohongan. Mending kalau yang adegan naik burung elang, karena elang emang bisa terbang. Nah ini, komodo. Please dong, itu tuh konyol nya maksimal kebangetan. Belum lagi kalau ada adegan kayak semacam naga terbang nyemburin api, apinya itu lho.. efeknya tidak  banget. Terus adegan berkelahi dan mengeluarkan jurus yang mengeluarkan sinar dari tangannya itu... hmm.. ya gitu  deh. Power Rangers juga sama kok ngeluarin jurus juga, tapi visualisasinya bisa bagus. Nah ini.. Mending bikin konsep baru deh, daripada bikin film yang aneh-aneh kayak gitu. Geli.
  • Mulai banyak yang ambil sumber dari Youtube. Tau kan kalau saat ini banyak acara tv yang mengambil sumber dari Youtube? Misalnya: Tujuh Kejadian Menarik Saat Pidato Presiden. Lalu ditayangkan tujuh kejadian  yang diambil dari youtube dengan kualitas gambar yang boro-boro bagus. Saya jujur saja kurang suka dengan acara-acara yang mengambil sumber dari youtube. Oke, memang itu lebih edukatif daripada nayangin sinetron gak jelas. Tapi nih, agak malesin melihat tontonan yang seperti terlalu ala kadarnya. Maksudnya, kita sebagai penonton, menonton acara dengan kualitas gambar yang tidak bagus dan hanya bersumber dari youtube, yang sebenarnya itu begitu menguntungkan si pihak televisi yang menayangkan itu. Maksudnya, hanya dengan bermodalkan youtube, mereka bisa meraup untung banyak karena tidak  membutuhkan banyak modal untuk membuat sebuah acara. Modalnya ya download doang dari internet. Menyebalkan. Padahal, kenapa mereka tidak membuat dokumentasi sendiri ya? Dengan format yang lebih kreatif dan menarik, bukan cuman sekadar copas dari youtube. 
  • Too much gossips. Coba lihat saja, pagi siang malam pasti ada acara gosip. jadi lagunya kita kutip lagu rohani namun di plesetkan "selalu ada gosip". Malesnya lagi, kalau melihat acara gosip yang pembawa acaranya suka menyindirin orang-orang orang yang sedang digosipin. Mulutnya itu lho, memang tidak bertulang, pedes banget kalau ngomentarin orang. Ada juga hots yang kalau bawain acara gosip, ekspresinya berasa itu tuh berita penting banget. Padahal beritanya cuman tentang si artis cilik yang lagi makan rendang sama opor di rumahnya saat Idul Fitri. Krik krik. Soal acara gosip ini, sudah banyak lah ya kompasianer yang bahas. Semuanya sudah pada tahu kalau acara gosip di kita itu lebay nya kayak gimana. Terus inginnya acara seperti apa sih,?, maka dari itu anak-anak  muda tidak suka meonton TV lagi. Karena di zaman now sekarang alat mwdia atau internet sudah banyak. mereka lebih fokus untuk bermain games di HP tidak mau lagi menonton TV karena terkadang susah signal. apa lagi jika di daerah pedalaman susah untuk mencari signal dan untuk ganti channelnya.  anak muda lebih fokusnya pada alat zaman now maka mereka mulai tinggalin yang lama atau televisi. kelemahan televisi juga mengapa tidak sering dipakai zaman sekarang secara logika saja yaitu terlalu berat dan sulit dibawa kemana-mana.  Dan gadjed  itulah yang menolong dan memacu mereka supaya mereka tidak menponton TV karena lewat itu mereka juga bisa mennonton banyak hal. 
x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegunaan dan Manfaat Kahoot